Showing posts with label artikel. Show all posts
Showing posts with label artikel. Show all posts

Thursday, August 16, 2018

Manfaat Membaca Alkitab


Seorang Kakek hidup di suatu perkebunan di suatu pegunungan sebelah timur Negara bagian Kentucky (Amerika) dengan cucu lelakinya yg masih muda. Setiap pagi Kakek bangun lebih awal dan membaca Alkitab di meja makan di dapurnya. Cucu lelaki nya ingin sekali menjadi seperti kakeknya dan mencoba untuk menirunya dalam cara apapun semampunya.

Suatu hari sang cucu bertanya, " Kakek! Aku mencoba untuk membaca Alkitab seperti yang kakek lakukan tetapi aku tidak memahaminya, dan apa yang aku pahami aku lupa secepat aku menutup buku. Apa sih kebaikan dari membaca Alkitab?" Dengan tenang sang Kakek mengambil keranjang tempat arang, memutar sambil melobangi keranjang nya ia menjawab, " Bawa keranjang ini ke sungai dan bawa kemari lagi penuhi dengan air."

Maka sang cucu melakukan seperti yang diperintahkan kakek, tetapi semua air habis menetes sebelum tiba di depan rumahnya. Kakek tertawa dan berkata, "Lain kali kamu harus melakukukannya lebih cepat lagi," Maka ia menyuruh cucunya kembali ke sungai dengan keranjang tsb untuk dicoba lagi. Sang cucu berlari lebih cepat, tetapi tetap, lagi2 keranjangnya kosong sebelum ia tiba di depan rumah. Dengan terengah-engah, ia berkata kepada kakek nya bahwa mustahil membawa air dari sungai dengan keranjang yang sudah dibolongi, maka sang cucu mengambil ember sebagai gantinya. Sang kakek berkata, " Aku tidak mau ember itu; aku hanya mau keranjang arang itu. Ayolah, usaha kamu kurang cukup," maka sang kakek pergi ke luar pintu untuk mengamati usaha cucu laki-lakinya itu.

Cucu nya yakin sekali bahwa hal itu mustahil, tetapi ia tetap ingin menunjukkan kepada kakek nya, biar sekalipun ia berlari secepat-cepatnya, air tetap akan bocor keluar sebelum ia sampai ke rumah. Sekali lagi sang cucu mengambil air ke dalam sungai dan berlari sekuat tenaga menghampiri kakek, tetapi ketika ia sampai didepan kakek keranjang sudah kosong lagi.

Sambil terengah-engah ia berkata, " Lihat Kek, percuma!" " Jadi kamu pikir percuma?" Jawab kakek. Kakek berkata, " Lihatlah keranjangnya. " Sang cucu menurut, melihat ke dalam keranjangnya dan untuk pertama kalinya menyadari bahwa keranjang itu sekarang berbeda. Keranjang itu TELAH BERUBAH dari keranjang arang yang tua kotor dan kini BERSIH LUAR DAN DALAM.

"Cucuku, hal itulah yang terjadi ketika kamu MEMBACA ALKITAB. Kamu TIDAK BISA MEMAHAMI atau INGAT segalanya, tetapi KETIKA kamu MEMBACANYA LAGI, kamu AKAN BERUBAH, luar dalam. Itu adalah KARUNIA dari ALLAH di dalam hidup kita."
Mazmur 119 : 9, 105








Tuesday, November 08, 2016

TRADISI KATOLIK


Mungkin dari teman teman semua ada yang masih bingung dengan yang namanany TRADISI KATOLIK dan masih banyak yang bertanya tanya apa sih TRADISI KATOLIK ,

Pada postingan saat ini mungkin kita bisa lebih mengenal atau tahu apa yang ada pada TRADISI KATOLIK , dan pada postingan ini sebenarnya juga belum tentu 100% benar, mungkin dengan adanya ini kita bisa sekaligus sharing bersama dengan teman teman untuk memahami TRADISI KATOLIK.

Mungkin TRADISI KATOLIK yang kita ketahui hanya beberapa saja seperti Air Suci, Tanda Salib, Berlutut, namun ada banyak TRADISI KATOLIK yang masih belum bisa kita ketahui seperti poin poin di bawah ini: 
  1. Air Suci
  2. Tanda Salib
  3. Genufleksi dan Membungkuk
  4. Berdiri 
  5. Menebah Dada 
  6. Duduk
  7. Melipat tangan 
  8. Berlutut
  9. Berjalan Menuju Komuni
  10. Menirima Komuni
Dari ke sebelas poin di atas hanya ada mungkin 1-3 atau 1-4 point saja yang kita tahui, 
Dan dari ke 11 point tersebut ini sebenarnya memiliki arti masing masing teman teman dalam TRADISI KATOLIK,

Dan tentu tidak hanya 11 Poin tersebut masih ada banyak lagi TRADISI KATOLIK dari gereja Katolik. karena nantinya kita Gereja Katolik ini akan berkembang.

Mungkin pada kesempatan lain, saya akan coba bahas 11 Point yang ada di atas apa namun pada kesempatan ini kami mohon juga tanggapan dari teman teman, untuk memberi tanggapan atau arti yang kalian tahu dari point point di atas, misal : 
Air susci : di gunakan untuk tanda atau membersihkan diri pada saat ingin masuk gereja, atau air yang sudah di berkati, 

Teman Teman bisa beri tanggapan di comment di bawah ini atau teman teman bisa isi atau kirim kan email ke admin@kmkbudilhur.org atau Anda bisa juga isi di contact us, 

Mari kita coba belajar lebih lagi tentang TRADISI KATOLIK,
Kami tunggu ya tanggapanya teman teman , kita di sini untuk belajar dan sharing untuk mengenal lebih dari TRADISI KATOLIK,

Thank you,
Salam,
Kami Ba



Saturday, November 05, 2016

Cara Mendapatkan jodoh seiman

Resep Pacaran Anak TUHAN | renungan harian remaja

Posted by future generation post by renungan harian remaja
kategori tips pacaran

Bahan untuk Dasar
1 pak Kasih Kristus
1 mangkuk besar Firman Allah
1 pak Doa

Bahan untuk ISI
1 Pria dan 1 Wanita, pilih yaang benar-benar matang
1 gelas Kasih Sayang Murni (KSM)
2 sendok Komitmen
2 sendok Komunikasi
1 butir Kesamaan Visi
1 potong Restu Keluarga
Rasia dan Emosi secukupnya

Bahan untuk HIASAAN/TOPING
Humor Segar,
Kegiatan Pelayanan, masing-masing dipotong kecil.
Pergi Bareng secukupnya.
Telpon-Telponan sesuai selera.

Cara Membuat

1. Untuk Dasar :
Kocok lepas Kasih Kristus smapai mengembang, tambahkan Firman ALLAH dan Doa, aduk sampai rata dan tidak lengket, sisihkan.

2. Untuk ISI :
Cuci bersih Pria dan Wanita, kupas, dan buang semua kotorannya. Rendam dalam KSM secara merata (bila Kasih Sayang sungguh-sungguh murni, akan mudah menyerap ke dalam).

3. Sesudah menyerap, lumatkan jadi satu sambil perlahan-lahan dicampur dengan Kesamaan Visi dan Restu Keluarga. Bubuhkan rasio dan emosi.

4. Sebagai bahan pengawet alami, tambahkan komitmen dan komunikasi, aduk rata.

5. Untuk TOPPING :
Campurkan semua

6. Siapkan mangkuk ceper/loyang. Alasi semua dindingnya dengan bahan dasar. Jangan tipis-tipis.

7. Ke dalamnya masukan bahan isi sampai penuh, taburi atasnya dengan campuran Humor Segar, Kegiatan Pelayanan, Pergi Bareng dan Telpon-telponan secara merata.

8. Panggang dengan api sedang sampai berwarna coklat keemasan dan harum. Siap disajikan hangat-hangat.

Saran Penyajian
Kue ini bisa dimakan kapan saja, asal tidak disajikan beku/dingin atau terlalu panas. Seandainya mulai terasa garing, tambahkan Humor Segar, Kegiatan Pelayanan, Pergi Bareng dan Telpon-Telponan. Lama persiapan kira-kira 3 bulan (tergantung kematangan pria dan wanita)
Lama masak kira-kira 1 bulan (tergantung Doa dan Firman Allah)

Daya Tahan
Lama. Percaya Deh!


Dikutip dari majalah rohani "futuregeneration"

Wednesday, June 13, 2012

Merangkai Doa Kecil dalam Perjalanan Imanku

KMK Budi Luhur mengadakan acara ziarah dan live in tahunan. Pada tahun ini daerah tempat tinggal yang dipilih oleh para panitia adalah desa Juwangi, Purwodadi. 

Pada tanggal 16 Mei 2012 pukul 15.00 beberapa peserta sudah ramai memenuhi sekre KMK yang terletak disamping gedung biru, ada yang nitip tas, makan pop mie, ngerumpi dan hanya heboh dengan barang bawaannya. Hujanpun turun begitu deras menemani sore penantian kami. 

Pukul 16.30 para panitia mulai sibuk mendata ulang peserta. Saya mendapatkan nametag saya dan disana tertulis nama saya, cicilia. Kami masuk kedalam bis, nama bisnya Symphony. Cukup bagus dan nyaman. Saat itu saya memilih duduk disamping Yulius dan Samantha, ya saya menjadi nyamuk diantara mereka. Hihihihi...

Pukul lima lewat 18 menit bus mulai jalan dari kampus Budi Luhur. Sebelum menempuh perjalanan yang akan terasa panjang kami berdoa bersama yang dipimpin oleh saya J.

Kami menempuh perjalanan yang panjang dan berhenti di beberapa rest area dan toilet karna di dalam bis tidak terdapat toilet. Akibatnya perjalanan kami lumayan terlambat dari yang sebelumnya di rencanakan.

Panitia berencana pukul 4 pagi sudah sampai di purwodadi dan kami dapat istirahat sebelum mengikuti kegiatan disana, namun ternyata kami baru tiba disana pukul 10 pagi. puji Tuhan tiba dengan selamat. Kami sampai pada sebuah wisma, wisma wana. Wana yang berarti hutan. Ya, letak wisma kami didaerah perhutani yang mengembangbiakan pohon jati, sejuk, tanpa polusi ibukota. Setelah tiba kami langsung bersiap siap dan sarapan pagi. kami harus bergegas karna pukul 10.30 kami harus datang ke misa kenaikan Isa Almasih.  


Karna saya tidak mau sampai terlambat menghadiri misa saya jalan duluan naik motor bersama Rani teman KMK saya dan Bangkit ( salah satu OMK St Michael yang mendapingi kami sepanjang acara) menuju kapel.

Khotbah di kapel pagi itu sangat menarik bagi saya, mengenai sikap kita dalam berorganisasi. Kalau seseorang berorganisasi tidak tulus dengan hati maka semua kegiatan tidak akan berlangsung dengan baik, karna tidak ada sukacita dan kasih dalam hati mereka. Kalau berorganisasi mementingkan egoisme sendiri maka organisasi akan menjadi hancur. Hal tersebut mengingatkan saya pada pentingnya bersikap dalam berorganisasi terutama organisasi/keluarga kecil KMK. 

Setelah selesai misa kira kira pukul 12.30 kami semua bergegas menuju tempat jalan salib kami yang pertama. Goa Maria Sendang Jati di Panadaran. Kami semua pergi ke Sendang Jati menggunakan 3 bis mini, angkutan kecil disana. Udaranya lumayan panas dan membuat kami semua bersauna di dalamnya. Jalan yang di tempuh pun cukup jauh, berkelak kelok dan cukup berayun ayun ketika melewati jalan yang masih berbatu batu tajam tapi ada keseruan tersendiri yang saya rasakan karna saya dapat melihat indahnya alam yang Ia ciptakan. 

Kira kira satu jam perjalanan kami tiba di Sendang Jati. Ya, diluar dugaan saya mengenai tempat Jalan Salib lainnya. Tempat ini sangat berbeda, bersatu langsung dengan Alam, kurang sentuhan tangan tangan arsitektur yang membuatnya indah tapi tetap terasa indah karna semua alami dan bersatu dengan alam, sehingga lebih terasa dekat dengan penciptanya. Kami dibagi dalam 4 kelompok jalan salib. Saya kelompok 4 yang menjadi kelompok terakhir.

Setelah selesai kira kira pukul 16.30 kami semua kembali ke Wisma Wana. Setelah tiba disana saya langsung membooking kamar mandi sebelum banyak yang mandi. Setelah mandi saya beristirahat sejenak merilekskan badan dari lelahnya acara sepanjang hari sejak kemarin lalu menyantap makan malam. 

Pukul 20,00 acara dimulai, kami semua berkumpul di aula wisma, disana terdapat bapak ronald pemilik dari wisma yang kami tempati sekaligus yang bertanggung jawab terhadap hutan di juwangi. Disana juga terdapat orang liturgi, Romo Ipeng dan Romo Carol, juga para OMK St. Michael. 

Acara pertama di buka oleh panitia. Kami semua mempersembahkan lagu Mars KMK yang diiringi keyboard oleh Yauhan. Lalu pihak liturgi Juwangi membawakan materi mengenai kepribadian. Satu materi yang saya ingat adalah manusia = pensil.  

Manusia itu ibarat sebuah pensil. Ada 5 pokok penting dan apabila kita berhasil menerapkannya maka kita akan merasakan damai dalam menjalani kehidupan ini. 

1. Pensil mampu menghasilkan karya yang indah,namun sebagai sebatang pensil,ada tangan yang senantiasa bekerja dan membimbing. Kita menyebutnya tangan Tuhan yang membimbing kita sesuai kehendakNya. 

2. Ketika pensil mulai tumpul pensil harus diraut. Pensil akan merasa sakit sedikit namun setelahnya ia akan menjadi lebih tajam. Begitu juga dengan kita. Kita harus menanggung beberapa penderitaan dan kesedihan untuk menjadikan kita menjadi lebih baik. 

3. Ketika pensil salah ada penghapus yang dapat menghapus kesalahan yang dilakukan begitu pula dengan kita yang terkadang sering melakukan dosa lalu mohon ampun pada Bapa dan kembali lagi berkarya 

4. bagian yang terpenting dari sebatang pensil bukan bagian luarnya yang dari kayu,tapi bagian dalamnya yang dari grafit. Jadi yang terpentin dalam diri kita ada didalam hati nurani kita. 

5. Setiap goresan yang dilakukan akan meninggalkan bekas,begitu pula dengan apa yang kita lakukan dalam hidup. 

Acara selanjutnya diisi oleh pak Ronald. Beliau menceritakan kehidupan perhutani, sebagai manusia kita harus mencintai Alam karna Alam adalah ciptaan Allah. Beliau juga memberikan cuplikan bagaimana pentingnya air dalam kehidupan manusia dan bagaimana sikap kita dalam pelestarian alam khususnya menghargai air. Hal tersebut membuat saya semakin sadar bahwa alam ini perlu dijaga. 

Setelah pak Ronald selesai menyampaikan sambutannya giliran para Romo yang mengisi materi. Kami melakukan beberapa Ice breaking yang menyenangkan dan membuat seluruh peserta bergoyang.







Materi yang dibawakan oleh Romo sangat menarik hati saya. Pertama tama kami semua dibagi menjadi 8 kelompok. Kelompok ini akan terus bersama sampai besok hari. Setelah membuat satu kelompok kami berbaris dan duduk romo memulai dengan game pijet pijetan. Merilekskan badan yang capek seharian. Setelah itu Romo meminta perwakilan kelompok untuk maju kedepan. Kelompok saya memilih dito untuk maju kedepan. Saat didepan semua dibagikan telur tetapi ketika giliran kelompok saya mengambil telur ternyata telurnya kurang sehingga kami tidak kebagian. Satu kalimat yang romo ucapkan saat itu adalah

“Jangan kecewa karena kami terlambat mendapatkan telur, setiap hal terjadi pasti ada maksudnya. Yang terakhir belum tentu menjadi yang terakhir” Lalu beliau menunjuk saya “Saya kasih satu pertanyaan ya, kamu sering terlambat ya datang kuliah?” 



Lalu saya mengangguk dan mengataka “Iya”
“Itu sebabnya kelompokmu dapat telur terlambat” 

Jlebbb.. kok bisa tau. Haha saya sedikit penasaran. Ketika telur miliks kelompok saya datang kami semua dibriefing. Telur ini harus didoakan terlebih dahulu, setiap pribadi harus menyatakan ujud dari doakan dan didoakan pada telur tersebut. Telur itu harus selalu dibawa, setiap 5 menit sekali telur itu harus dipindah tangankan ke teman lain. Telur itu tidak boleh menganggur da n harus selalu dipegang, ketika saya ingin memulai mendoakan telur tersebut tiba tiba saja saya melihat keretakan pada telur kelompok saya. Wah kejadian buruk lagi. Saya lalu bilang pada romo dan Romo menukarkan telur saya dengan telur yang baru. Kami mulai berdoa bersama. Dan dengan penuh keyakinan dengan teguh dan percaya kami yakin bahwa telur ini akan kuat. Romo pun memberkati setiap kelompok.
Setelah itu panitia membagikan lilin kepada kami. Romo memulai dengan renungan penenang hati lalu menistruksikan bahwa kita harus menjaga lilin itu agar tidak padam, kita harus percaya dan berdoa atau menyanyi apa saja dan yakin bahwa api itu akan terus menyala. Sambil berbaris kami mulai berjalan keluar dan keliling wisma dengan api menyala. Kami harus menjaga api itu agar tetap menyala. Saya  dan kelompok saya berdoa Salam Maria sepanjang jalan dan kami dapat kembali ke wisma dengan api yang menyala dan tidak sekalipun mati. Setibanya di wisma romo bertanya kepada kelompok saya apakah lilin kami ada yang mati. Dan kami menjawab tidak. Lalu ia bertanya bagaimana perasaan ketika lilin tidak mati. Pastinya bangga. Banyak kelompok lain yang lilinnya ada yang mati beberapa. Puji Tuhan lilin kami selamat.


Setibanya di wisma kami masing masing kelompok diminta membuat lingkaran lalu duduk. Dengan lilin menyala Romo meninstruksikan kami untuk meneteskan lilin itu ketangan kiri. Lalu dengan hati hati dan takut saya mulai meneteskan lilin itu ke tangan kiri. Dengan menutup mata saya menahan sakit panasnya lilin itu menusuk kedalam kulit saya. Lalu Romo menjelaskan bahwa itu adalah rasa sakit  ketika kita melakukan pekerjaan yang sia sia, tidak berguna dan menyakiti diri sendri. Lalu Romo meminta kami meneteskan lagi ke tangan kanan. Walau sakit yang dirasakan hanya sebentar namun sakit itu begitu menusuk.
Malam berganti subuh. Berikutnya Romo meminta kami meneteskan lilin itu pada tangan kanan teman kami yang ada disebelah kiri. Bayangkan kita mengetahui sakitnya dan kita harus menyakiti orang yang tidak bersalah disamping kita dengan lilin itu. dengan meminta maaf sebelumnya saya meneteskan lilin itu pada teman saya, dan teman saya yang lain juga meneteskan itu pada tangan saya. Nyess.. panas, itu sama halnya ketika kita menyakiti orang lain.
Lalu lilin diambil dan kami semua harus menutup mata. Sambil berdoa bersama tiba tiba saja ada lilin yang menetes di tangan saya. Perih sangat perih. Bukan hanya setetes tetapi beberapa tetes. Itu adalah cobaan yang ada di hadapan kita yang datang kapanpun tanpa kita ketahui dan harapkan.
Setelah itu tibalah pada pengunjung acara dimalam itu yaitu menyebrangi laut merah. Dengan 2 buah papan dan sebuah tongkat kami diminta menyebrangi lautan, tanpa suara dan dengan kerjasama.


Setelah itu kira kira pukul 2.00 pagi acara sepanjang hari itu ditutup oleh doa dan kami pergi tidur. Sebelumnya Romo menjanjikan bahwa kami akan tidur berkualitas, walau hanya beberapa jam tapi kami akan bangun dengan badan yang bugar. Jam 2 kami pergi tidur dan kami harus bangun pukul 5 pagi. hanya 3 jam waktu kami untuk tidur.
Tanggal 18 Mei 2012 Pukul 5.00 pagi. Saya  bangun dengan sendirinya. Malam itu  saya tidur di aula bersama panitia lainnya. Pagi hari dijuwangi udaranya sangat menyenangkan sejuk dan bebas polusi pastinya. agak siang kami semua para gadis berjalan bersama sama ke sendang, sendang adalah sebuah permandian alami. Berkeliling tembok dan beratap langit sungguh klasik dan menyenangkan. Yaa walau was was juga takut tetangga sebelah para lelaki mengintip ketika kami sedang mandi. Tempatnya cukup luas untuk menampung kami semua dan konon siapa yang mandi disana akan awet muda :p hihihihi...


Setelah mandi dan sarapan kami semua mengikuti misa harian di rumah bapak ronald. Misa di pimpin oleh romo Karol dan musik dibawakan oleh Romo ipeng. Pada saat doa umat kami berdoa berdua dua. Seorang mendoakan temannya yang lain. Khotbah yang diberikan pagi itu juga sangat bagus.












Setelah misa kami berfoto bersama sebentar mengabadikan momen momen kebersamaan di rumah belanda berumur 100tahun.









to be continue...
by cicilia lestari


Saturday, June 25, 2011

KMK, what is KMK?

Berikut postingan reflektif dari Lintong (seorang aktivis mahasiswa/KMK Unila Lampung)
--------------------------------
Keluarga Mahasiswa Katolik

KMK
(Keluarga Mahasiswa Katolik)
… keras kepala mencari yang terbaik,rindu menjadi lebih, karena cintakasih !

Apa sih KMK itu ?
…Kamar Main Kartu, Keluarga Mati Ketawa….
Tetapi yang terutama ya… : karena Kami Mencintai Kristus !
Keluarga Mahasiswa Katolik adalah komunitas mahasiswa Katolik di lingkungan kampus, baik di universitas atau fakultas.
Ada banyak nama yang juga sering dipakai : Misa Kampus, IKMK, atau nama lain sesuai pilihan masing-masing komunitas. Tapi intinya, dalam wadah komunitas inilah orang-orang muda Katolik di lingkungan kampus, ya kita-kita ini, berkumpul dan berkegiatan bersama sebagai satu persaudaraan Katolik muda.

Apa ciri khas KMK ?
Ini dia ciri yang menyatukan kita :
1. berada di lingkungan kampus/perguruan tinggi
2. beranggotakan kaum muda khususnya mahasiswa Katolik
3. berbentuk komunitas
4. disatukan oleh iman dan panggilan yang sama sebagai orangmuda Katolik Indonesia

Bagaimana KMK muncul ?
KMK itu muncul buat menampung dan memberi bentuk kerinduan mahasiswa Katolik di kampus-kampus untuk ngumpul dan menjalin persaudaraan dengan sahabat-sahabat mereka dalam Kristus.
Sebelumnya lebih dulu dikenal ormas mahasiswa Katolik, yang kental nuansa organisasinya. KMK berusaha melengkapi itu dengan komunitas yang lebih akrab dan kekeluargaan sifatnya. Tapi ini tidak membuat KMK lepas dari tanggung jawabnya sebagai bagian dari Gereja Kudus, dalam olah spiritualitas, sosialitas, intelektualitas, dan solidaritas kemanusiaan yang utuh.
KMK adalah basis, dasar, ‘dapur’ dalam gerakan orangmuda Katolik di lingkungan kampus.

lawan tanding KMK
kita punya lawan-lawan tanding yang tanggung loh !!! Ini dia :
1. rasa minder sebagai minoritas !
2. kemiskinan dan ketidakadilan
3. manusia individualis, jiwa korup dan rakus
4. gaya hidup hedonistik dan konsumtif
5. dunia pendidikan yang terkomersialisasi,
6. primordialisme dan kekerasan sosial
7. kerusakan lingkungan dan rusaknya martabat ciptaan
8. Lenyapnya spiritualitas dan hidup asketis

Apakah daya magis KMK yang membuat kita lebih bermutu daripada mereka yang hidup nggak mutu ?
1. rahmat dan cinta Tuhan sendiri, Yesus yang memanggil kita !
2. Kolegialitas, satu sebagai saudara
3. men & women for others : KMKers diberkati untuk mengabdi pada sesama dan kemanusiaan
4. Semangat lebih (magis) : berjalan 2 km kalo disuruh 1 km
5. Integritas kita : Luhur dalam semangat, Berani dalam gagasan, Gesit-tangkas di lapangan
6. KMK selalu gembira dan ceria
7. spontan, nakal, berani, dan kadang liar !
8. karena kita imut, tulus, dan rendah hati

Apa semangat dasar KMKers itu ?
Tahu nggak, kalo lebih dari satu millenum yang lalu, St. Benedictus mengajar pada kita 4 pilar spiritualitas yang bisa memandu arah dan gerak KMK :
1. Katolisitas (sensus Catholicus): persahabatan yang intim dengan Kristus, wawasan iman dan tradisi, hidup menggereja, karya keselamatan Allah
2. persaudaraan ; kita semua disatukan sebagai satu saudara dalam panggilan dan perutusan
3. intelektualitas : mengarahkan hidup pada pencarian kepada Allah yang sejati
4. kemanusiaan : mengarahkan dan menyatukan hidup doa, studi, dan persaudaraan pada pengabdian nyata pada kemanusiaan
Spiral gerakan KMK
Mengikuti pesan Bapa Paus Yohanes XXXIII dalam ensiklik Mater et Magistra, kita mendapat rumusan pola gerak KMK : see-judge-act!

KMK itu komunitas formatio, apa artinya ?
Artinya tuh KMK melalui proses-proses di dalamnya, kegiatan, pelatihan, ziarah, obrolan, nongkrong de-el-el, menjadi rumah pembentukan dan pematangan diri bagi setiap orang muda Katolik yang terlibat di dalamnya, menjadi semakin utuh, dewasa, dan mandiri. Jadi rumah tumbuh kita-kita semua ini !

KMK, the SMART Community
Ingat ya rumus nya :
1. Simpel, kecil tetapi kompak (compact) dan terorganisir
2. Misioner, memimpin dan memandu perubahan,
3. Akrab dan hangat, satu dalam persaudaraan
4. Religiusitas hidup yang mendalam
5. Transformatif ke dalam dan keluar

Bagaimana KMK bergerak ?
1. Ketahui tujuan-tujuan kita berKMK !
2. dari persaudaraan menjadi perutusan !
3. Komunitas itu ujung tombak kita !
4. komunitas adalah lingkaran-lingkaran pemberdayaan
5. tidak terjebak besarnya event, tetapi community organising !
6. buatlah gerakan kongkrit !
7. Jaga dan kembangkan kualitas para penggerak !
8. Organisir KMKmu !
9. Teruslah berjejaring !

Kegiatan-kegiatan KMK kita
Kegiatan kita lakukan di KMK untuk mengembangkan diri kita :
• Spiritualitas : doa, retret, rekoleksi, renungan, ziarah,
• Capacity building (pengembangan kapasitas) anggota : diskusi, seminar, pelatihan ketrampilan, LK, diklat jurnalisitik, live-in
• Konsolidasi komunitas : camping, mancing, dolan, masak bersama, latihan koor, musik komunitas, naik gunung
• Pengembangan komunitas : weekend, refleksi rutin bersama, evaluasi pengurus dan evaluasi komunitas, media komunitas, buku harian komunitas, pengiriman utusan, pergiliran kepengurusan, analisa situasi eksternal, belajar bersama
• Perluasan jaringan : anjangsana, pengiriman utusan, media antarkomunitas
• Fundraising : jual barang, jual ketrampilan, list alumni
• Aksi karitatif : panti asuhan, bakti sosial
• Aksi transformatif : kampanye anti AIDS, pelestarian lingkungan, bersih gunung, gerakan anti kekerasan, pendidikan gender, pendidikan kritis, lintas iman,
• Tradisi dan hidup menggereja : latihan koor, panitia kegiatan gereja setempat
Penggerak KMK itu….
seorang penggerak bukanlah mereka yang terpilih karena kelebihannya, tetapi karena kemauan mereka untuk menjadi lebih bagi sesama dan dunia di sekitarnya.

Penggerak itu orang yang ngga bisa tinggal diam melihat persoalan di sekitarnya. Ia berani mengambil tindakan mengatasi situasi yang tak diharapkan. Ia ngga tinggal diam saat melihat komunitas KMKnya terhenti, Penggerak berbuat sesuatu ketika Gerejanya mengalami kemandegan. Penggerak adalah setiap orang yang berbuat sesuatu bagi dunia yang lebih baik di sekitarnya. Mulai dari hal-hal yang paling sederhana, dan terus berkembang seturut pertumbuhannya, untuk menggarap tanggung jawab yang lebih besar bagi masyarakatnya.

Tips dasar buat kita penggerak KMK :
1. Kenali dirimu sendiri, potensi, motivasi, dan harapan kamu dengan KMK, dan terus perbaharui pengenalan diri itu dari waktu ke waktu
2. bangun persahabatan yang mesra dengan Allah melalui hidup spiritual yang terbimbing
3. Kenakan semangat dasar : kegembiraan, keberanian, persahabatan, keterbukaan, dan aksi nyata !
4. Kenali dan bangun persahabatan yang akrab dengan semua anggota komunitasmu
5. petakan motivasi, kemampuan, dan minat personal dari setiap anggota KMKmu
6. pahami konteks sosial dimana kamu bergerak
7. bangun jejaring dan persaudaraan dengan sesama penggerak KMK lain di dalam dan lintas KMK, jadikan mereka karibmu untuk bersama belajar dan berproses
8. pahami tanggung jawabmu di tempat lain (keluarga, studi, tempat kerja, dll), bangunlah hidup yang seimbang & tertata dalam prioritas dan antara tanggung jawab-tanggung jawab itu
9. temukan sumber semangat, kebahagiaan, kebanggaan, dan harga diri dari dalam dirimu, ingat kerja KMK adalah kerja sukarela yang tidak mudah, melelahkan, bahkan kadang menyakitkan,

Kolegialitas para penggerak
Lingkaran persahabatan para penggerak itu kunci lho ! Prinsip kolegialitas adalah cara kita menjaga roh keterlibatan dan komitmen kita agar selalu hidup dan dicerahkan :
1. SEMANGAT : diri pribadi kita terus-menerus disemangati
2. KOORDINASI : koordinasi aksi/kegiatan kita
3. BERBAGI BEBAN : beban kerja-kerja kita terbagi bersama rekan-rekan yang lain
4. KONTROL DAN KRITIK : evaluasi, kendali, dan masukan dibagi bersama dalam komunitas
5. AKUMULASI PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN : tempat pengetahuan dan studi personal kita dipertukarkan dan diperkaya satu sama lain
6. PERSAUDARAAN : rumah bersama kita sebagai satu saudara dalam iman, panggilan, dan karya nyata
7. ROH BERSAMA : penemuan dan pemeliharaan roh bersama dari gerakan kita
Perhatikan para religius dalam Gereja kita, sekalipun para romo, bruder, suster tesebar ke berbagai penjuru daerah tempat mereka berkarya, mereka tak pernah kehilangan watak kolegialitas dan persaudaraan dalam panggilan dan perutusan. Kemanapun mereka pergi, semua orang yang berkehendak baik adalah saudara dalam karya dan pengabdian. Bagaimana dengan KMK kita ?

Kreasi diri penggerak, apaan itu ?
Kreasi diri itu kemampuan dan kebutuhan seorang penggerak untuk bertumbuh dan membangun dirinya terus menerus untuk memenuhi tantangan perkembangan dan mewujudkan visi bersama komunitasnya. Seorang penggerak harus tanpa henti belajar, melatih diri melalui berbagai cara dan dalam berbagai kesempatan.

Ayat-ayat yang membuat seorang KMKers tersemangati…
GEMBALA YANG BAIK (Yoh 10:11)
Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya.
SYARAT MENGIKUTI YESUS (Mat 16:24-25)
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barang siapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.?
DINGIN ATAU PANAS (Wah 3:15-16)
Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
PERINTAH UNTUK MELAYANI (Mat 20:26-28)
Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani & untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.
ALLAH YANG LAPAR DAN TELANJANG (Mat 25:35-36, 40)
Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

Sunday, April 17, 2011

Sikap Dalam Perjamuan Ekaristi

  1. Masuk ke Gereja membuat tanda salib. Jgn buru2, tetapi hayatilah dan syukurilah bahwa karena rahmat Baptis anda bisa bergabung ke dlm persekutuan Gereja. Jgn membiasakan memberi air suci pada orang lain dgn mengulurkan jari anda. Ketika anda dibaptis anda dipanggil dgn nama pribadi anda, berarti sgt personal, maka tanda salib jgn dibuat dgn asal2an.
  2.  Perayaan Ekaristi/ Misa Kudus  adalah rangkaian doa. Maka tanda salib hanya dilakukan pada AWAL dan AKHIR MISA KUDUS saja yaitu ketika imam memulai dan mengakhiri misa. Jangan buat tanda salib banyak2. Tanda Salib disini menunjuk pada tanda salib biasa dan bukan penandaan dahi, bibir, dan dada dengan salib yg tetap harus dilakukan saan bacaan injil. 
  3. Ketika doa pembuka,  sampaikanlah ujud pribadi anda dalam hati, singkat saja sambil mengaminkan doa yg dibawakan imam. Tuhan sudah tahu masalah anda jadi tidak perlu bertele-tele. Pada zaman dahulu, kesempatan ini diisi dgn doa spontan oleh umat yg hadir, yg akhirnya ditutup oleh imam.(Kesempatan lain yg bisa dilakukan untuk menyampaikan ujud pribadi adalah ketika doa umat, pada waktu yg disediakan). 
  4. Tanda salib yg dibuat sebaiknya tanda salib besar, yaitu dgn menyentuh pusar (sebagai lambang inkarnasi Kristus). Tidak membuat tanda salib ketika imam memberi absolusi umum ("...semoga Alah mengasihani kita...dst.."), karena yg kita ikuti adalah Misa Kudus bukan Sakramen Tobat. Tidak salah membuat tanda salib dengan menyentuh dada ketika berkata "Putra". 
  5. Berlutut sebelum duduk, jgn asal2an, jgn hanya membungkuk, kecuali terpaksa. Yang ada di depan anda adalah Kristus sebenar2nya dalam rupa Hosti  di Tabernakel. Ingatlah sejenak juga akan inkarnasi Kristus. Hosti dalam Tabernakel, bisa diasosiasikan dgn Kristus dalam rahim Maria. TENTANG PAKAIAN YANG PANTAS untuk menghadap Pencipta anda sendiri yg ada secara fisik di hadapan anda, anda pasti bisa memilihnya bukan?. SEBERAPA SOPAN ANDA BERPAKAIAN MENCERMINKAN  SEBERAPA TINGGI PENGHORMATAN ANDA AKAN KRISTUS DALAM TABERNAKEL
  6. Nyanyikanlah Tuhan Kasihanilah kami dan Kemuliaan dengan penuh hormat. Harap diingat bahwa Kemuliaan adalah kidung malaikat di padang Efrata ketika kelahiran Kristus. Jadi, mohon dinyanyikan dengan penuh sukacita dan hormat.
  7. Bacaan kitab suci yg dibacakan dr ambo (mimbar) adalah waktu Allah berbicara dan kita mendengarkan, yaitu menyimak dengan penuh perhatian. Jika paroki anda menyediakan teks misa, anda lebih baik membaca kutipan bacaan sebelum misa dimulai. TATAP lektor/imamnya karena Allah sedang berbicara pada anda.Komunikasi yg baik dalam percakapan  adalah SALING MENATAP bukan? PEMBACAAN INJIL -dan bukannya homili - adalah PUNCAK LITURGI SABDA. Harap diingat, suara yg anda dengar adalah Suara Kristus sendiri karena imam bertindak IN PERSONA CHRISTI (mewakili Kristus sepenuh-penuhnya).
  8. Mohon menyanyikan KUDUS dengan sepenuh hati, dengan keagungan, jangan asal2an. Dikarenakan bahwa ketika menyanyikan/mengucapkan KUDUS kita bergabung dengan seluruh penghuni surga yang memuji Allah tak henti. 
  9. Ketika konsekrasi (Inilah TubuhKU, Inilah DarahKu atau ketika Hosti diangkat dan Piala diangkat) anda boleh mengangkat kedua tangan yg terkatup seperti ritus  ibadat di pura Hindu, NAMUN SEBENARNYA berlutut sudah merupakan ungkapan PENYEMBAHAN. Yang terpenting ketika konsekrasi adalah anda harus menatapNya. Harap diingat,  Suara yg anda dengar (Inilah TubuhKU, Inilah darahKU, adalah Suara Kristus sendiri. Lagi, hal ini dikarenakan Imam bertindak IN PERSONA CHRISTI.  Jadi? Tataplah Hosti dan Piala itu dgn penuh hormat, yakinkan pada diri anda kalau itu adalah Kristus sendiri, bukannya sibuk dengan permohonan dalam hati. 
  10. Ketika imam mengucapkan/menyanyikan : "Dengan perantaraan Kristus, bersama dia, dan dalam Dia...dst..." IKUTILAH DALAM HATI. TATAPLAH HOSTI DAN PIALA YG DIANGKAT.  Ketika "AMIN" dinyanyikan (dlm bahasa inggris disebut THE GREAT AMEN"). Mohon dinyanyikan dengan sepenuh hati, dengan suara terindah yg anda miliki. Dikarenakan bahwa THE GREAT AMEN ini adalah PUNCAK LITURGI EKARISTI.
  11. Jangan menadahkan tangan seperti imam, pada waktu berdoa atau menyanyikan  Bapa Kami.  Dikarenakan imam sedang berdoa atas nama Gereja atau IN PERSONA ECCLESIA.  Sikap yg benar adalah mengatupkan tangan, tanda berdoa. Hayatilah doa Bapa Kami. Sadarilah bahwa "rezeki" yg anda minta itu terutama adalah "Roti Hidup" dalam Ekaristi. (dlm bahasa aslinya (Aram), doa Bapa Kami menggunakan kata "roti" bukan rezeki. Pun,dalam bahasa latin digunakan kata "PANEM" yg berarti roti.) 
  12. TIDAK MENGUCAPKAN DOA PRESIDENSIAL (yg boleh diucapkan oleh imam saja) doa: "..jgn perhitungkan dosa kami tetapi perhatikanlah iman GerejaMu" Jika Imam mengucapkan "marilah kita mohon damai Tuhan" dsb sebelum doa ini, bukan berarti kita harus ikut mengucapkan doa ini. Ucapkan dalam hati saja KEMUDIAN DIAMINKAN DENGAN IMAN. 
  13. Ketika menerima komuni, TATAPLAH terlebih dahulu hosti yg diangkat sebelum ditaruh di tangan anda. AMIN HARUS DIUCAPKAN DENGAN PENUH IMAN. 
  14. Tidak perlu ikut menghormat ketika imam menghormati Tabernakel dan altar (juga pada waktu awal misa). Tidak masalah jika anda tetap melakukannya karena merupakan kebiasaaan yg  saleh. Namun kalau anda menghadiri misa di luar negeri, jangan kaget kalau di negara tertentu praktik ini tidak dilakukan. 
  15. Tanda salib pada saat keluar Gereja, sebenarnya tidak perlu dilakukan. Tanda salib sebelum anda masuk sebenarnya kurang lebih berfungsi seperti wudhu, yaitu untuk menyucikan (dan mengingatkan akan Baptis). Ketika anda selesai misa, Kristus  yang Maha Suci sudah masuk dalam tubuh anda, tidak diperlukan lagi sarana penyucian lain. Namun demikian, tidak ada salahnya kalau dilakukan, asal jgn karena latah, namun harus disertai kesadaran iman, bahwa anda kini diutus untuk mewartakan karya salib Kristus lewat perkataan dan perbuatan.
Anda harus menjadi contoh bagi orang lain. Jangan takut untuk mensosialisasikan hal2 di atas pada siapa saja yg menghadiri misa bersama anda.

Tambahan :
Info ini BUKAN TPE BARU. TPE yg berlaku tetap TPE 2005.  Info ini hanya merupakan hasil olahan setelah penulis mengikuti rekoleksi liturgi di salah satu paroki di KAJ oleh komisi liturgi KWI yg pastinya juga berdasarkan TPE 2005. Coba perhatikan dengan seksama bahwa sama sekali tidak ada yg berubah. Yang ditulis di atas lebih ke arah praktikal, terutama bagaimana sebenarnya menghayati apa yg kita lakukan atau katakan atau nyanyikan setiap kali kita menghadiri Misa.

Sampaikan dengan sopan pada saudara dari persekutuan gerejawi lain (Protestan) agar mereka tidak ikut mengambil komuni, namun boleh menerima berkat seperti katekumen yaitu dengan menyilangkan tangan di depan dada, sehingga yang memberikan komuni tahu bahwa dia bukanlah seorang katolik. Walaupun mereka tergabung dalam semacam persekutuan dengan Gereja Katolik berkat Sakramen Baptis, namun  komuni hanya diperuntukkan bagi mereka yg berada dalam persekutuan penuh dengan Uskup Roma (Paus sebagai penerus Petrus), dengan kata lain komuni hanya eksklusif untuk umat Katolik.

Tambahan bagi perempuan katolik: Jangan merasa terhalang menerima komuni jika anda sedang mengalami datang bulan. Tuhan Yesus tidak mempermasalahkan sesuatu yg manusiawi. Konsep terhalang karena datang bulan hanya ada di tetangga seberang.

Salam damai selalu

Tuesday, March 08, 2011

APA SIH RABU ABU??

Rabu Abu adalah permulaan Masa Prapaskah, yaitu masa pertobatan, pemeriksaan batin dan berpantang guna mempersiapkan diri untuk Kebangkitan Kristus dan Penebusan dosa kita.

Mengapa pada Hari Rabu Abu kita menerima abu di kening kita? Sejak lama, bahkan berabad-abad sebelum Kristus, abu telah menjadi tanda tobat. Misalnya, dalam Kitab Yunus dan Kitab Ester. Ketika Raja Niniwe mendengar nubuat Yunus bahwa Niniwe akan ditunggangbalikkan, maka turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu. (Yunus 3:6). Dan ketika Ester menerima kabar dari Mordekhai, anak dari saudara ayahnya, bahwa ia harus menghadap raja untuk menyelamatkan bangsanya, Ester menaburi kepalanya dengan abu (Ester 4C:13). Bapa Pius Parsch, dalam bukunya "The Church's Year of Grace" menyatakan bahwa "Rabu Abu Pertama" terjadi di Taman Eden setelah Adam dan Hawa berbuat dosa. Tuhan mengingatkan mereka bahwa mereka berasal dari debu tanah dan akan kembali menjadi debu. Oleh karena itu, imam atau diakon membubuhkan abu pada dahi kita sambil berkata: "Ingatlah, kita ini abu dan akan kembali menjadi abu" atau "Bertobatlah dan percayalah kepada Injil".
Abu yang digunakan pada Hari Rabu Abu berasal dari daun-daun palma yang telah diberkati pada perayaan Minggu Palma tahun sebelumnya yang telah dibakar. Setelah Pembacaan Injil dan Homili abu diberkati. Abu yang telah diberkati oleh gereja menjadi benda sakramentali.

Dalam upacara kuno, orang-orang Kristen yang melakukan dosa berat diwajibkan untuk menyatakan tobat mereka di hadapan umum. Pada Hari Rabu Abu, Uskup memberkati kain kabung yang harus mereka kenakan selama empat puluh hari serta menaburi mereka dengan abu. Kemudian sementara umat mendaraskan Tujuh Mazmur Tobat, orang-orang yang berdosa berat itu diusir dari gereja, sama seperti Adam yang diusir dari Taman Eden karena ketidaktaatannya. Mereka tidak diperkenankan masuk gereja sampai Hari Kamis Putih setelah mereka memperoleh rekonsiliasi dengan bertobat sungguh-sungguh selama empat puluh hari dan menerima Sakramen Pengakuan Dosa. Sesudah itu semua umat, baik umum maupun mereka yang baru saja memperoleh rekonsiliasi, bersama-sama mengikuti Misa untuk menerima abu.

Sekarang semua umat menerima abu pada Hari Rabu Abu. Yaitu sebagai tanda untuk mengingatkan kita untuk bertobat, tanda akan ketidakabadian dunia, dan tanda bahwa satu-satunya Keselamatan ialah dari Tuhan Allah kita.

sumber : Catholic Online Lenten Pages; www.catholic.org/lent/lent.html &
Ask A Franciscan; St. Anthony Messenger Magazine; www.americancatholic.org

Dalam agama Kristen tradisi barat (termasuk Katolik Roma dan Protestanisme), Rabu Abu adalah hari pertama masa Pra-Paskah. Ini terjadi pada hari Rabu, 40 hari sebelum Paskah tanpa menghitung hari-hari Minggu atau 44 hari (termasuk Minggu) sebelum hari Jumat Agung.
Pada hari ini umat yang datang ke Gereja dahinya diberi tanda salib dari abu sebagai simbol upacara ini. Simbol ini mengingatkan umat akan ritual Israel kuna di mana seseorang menabur abu di atas kepalanya atau di seluruh tubuhnya sebagai tanda kesedihan, penyesalan dan pertobatan (misalnya seperti dalam Kitab Ester 4:1, 3). Dalam Mazmur 102:10 penyesalan juga digambarkan dengan "memakan abu": "Sebab aku makan abu seperti roti, dan mencampur minumanku dengan tangisan." Biasanya pemberian tanda tersebut disertai dengan ucapan, "Bertobatlah dan percayalah pada Injil."
Seringkali pada hari ini bacaan di Gereja diambil dari Alkitab, kitab II Samuel 11-12, perihal raja Daud yang berzinah dan bertobat.
Banyak orang Katolik menganggap hari Rabu Abu sebagai hari untuk mengingat kefanaan seseorang. Pada hari ini umat Katolik berusia 18–59 tahun diwajibkan berpuasa, dengan batasan makan kenyang paling banyak satu kali, dan berpantang.

Di banyak negara berkebudayaan Katolik Roma di Eropa dan Amerika, Rabu Abu didahului masa karnaval (termasuk misalnya Mardi Gras) yang berakhir pada hari Selasa, sehari sebelum Rabu Abu.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Peraturan Pantang Dan Puasa 2011

PERATURAN PANTANG DAN PUASA
KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA
UNTUK TAHUN 2011
TEMA: MARI BERBAGI

Masa Prapaskah/Waktu Puasa Tahun 2011 dimulai pada hari Rabu Abu, 9 Maret sampai dengan hari Sabtu, 23 April 2011. 

Semua orang beriman kristiani menurut cara masing-masing wajib melakukan tobat demi hukum ilahi’ (KHK k.1249). Dalam masa tobat ini Gereja mengajak umatnya “secara khusus meluangkan waktu untuk berdoa, menjalankan ibadat dan karya amalkasih, menyangkal diri sendiri dengan melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara lebih setia dan terutama dengan berpuasa dan berpantang(ibid). Semua umat beriman diajak untuk memelihara suasana tobat dan mengisi masa tobat ini dengan berbagai keutamaan hidup beriman dan tidak mudah terpengaruh atau mengikuti suasana lain di luar suasana khusus gerejani ini. 

Di samping itu sebagai tanda pertobatan dan syukur, Gereja minta supaya kita semua member perhatian dan mengarahkan hidup kita dengan bantuan beberapa hal berikut ini:

Dalam Masa Prapaskah kita diwajibkan:
-        Berpantang dan berpuasa pada hari Rabu, 9 Maret 2011 dan hari Jumat Suci, 22 April 2011. Pada hari Jumat lain-lainnya dalam Masa Prapaskah hanya berpantang saja.
-        Yang diwajibkan berpuasa menurut Hukum Gereja yang baru adalah semua yang sudah dewasa sampai awal tahun ke enam puluh (KHK k.1252). Yang disebut dewasa adalah orang yang genap berumur delapanbelas tahun (KHK k.97 §1).
-        Puasa artinya: makan kenyang satu kali sehari.
-        Yang diwajibkan berpantang: semua yang sudah berumur 14 tahun ke atas (KHK k.1252).
-        Pantang yang dimaksud di sini: tiap keluarga atau kelompok atau perorangan memilih dan menetukan sendiri, misalnya: pantang daging, pantang garam, pantang jajan, pantang rokok.

Kita semua diajak untuk memberi perhatian kepada saudara-saudara kita yang berkekurangan dengan cara berbagi untuk mereka. Secara khusus selama masa prapaskah kita merefleksikan dan mendalami sikap iman ini. Maka kita masing-masing diajak untuk mewujudkan keutamaan ini dalam hidup setiap hari sebagai syukur atas kasih Tuhan dan wujud pertobatan kita. Semoga dengan demikian relasi kita dengan Tuhan semakin dekat; kita semakin banyak mengalami kasih-Nya, persaudaraan dan kepedulian kita semakin ditingkatkan.

-        Baiklah jika kita semua saling mendukung dengan memelihara masa tobat ini. Maka sangat dianjurkan agar perkawina-perkawinan sedapat mungkin tidak dilaksanakan dalam masa Prapaskah (juga Adven), kecuali alasan yang berat. Pastor Paroki dimohon secara bijaksana mencermati dan mengambil kebijakan sebaik mungkin dalam situasi dan kebutuhan pelayanan umat ini.
-        Bila ada perkawinan yang karena alasan yang bisa dipertanggungjawabkan dilangsungkan dalam masa Prapaskah atau Adven, atau pada hari lain yang diliputi suasana tobat, pastor paroki hendaknya memperingatkan para mempelai agar mengindahkan suasana tobat itu, misalnya jangan mengadakan pesta besar (Upacara Perkawinan, Komisi Liturgi 1976, hal.14), untuk mengurangi kemungkinan menimbulkan batu sandungan.

Mari kita mensyukuri belaskasih Tuhan dan berusaha untuk membagikannya kepada sesama kita, terutama mereka yang sangat membutuhkan.

Jakarta, 5 Maret 2011



Mgr. Ignatius Suharyo
Uskup Keuskupan Agung Jakarta