Friday, August 27, 2010

Peran Maria Dalam Keselamatan Kita


Apakah peran Maria dalam keselamatan kita? Bukankah Yesus Kristus satu-satunya pengantara antara Allah dan manusia?

Peran mahapenting Maria dalam sejarah keselamatan tidak berhenti dengan kelahiran Putera Allah, tetapi justru berlanjut sampai dengan saat ini. Jika kita mengakui bahwa kita dapat mendoakan satu sama lain sebagai anggota-anggota dari Tubuh Kristus (misalnya dalam 1 Tes 5:25 “Saudara-saudara, doakanlah kami” dan 2 Tes 1:11 “Karena itu kami senantiasa berdoa juga untuk kamu, supaya Allah kita menganggap kamu layak bagi panggilan-Nya dan dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan imanmu”), maka kita pasti menginginkan doa-doa dari wanita yang oleh setiap keturunan disebut sebagai yang berbahagia (Luk 1:48).

Peran Maria dapat diringkas dalam istilah Rekan Penebus, Pengantara, dan Pembela: Coredemptrix, Meadiatrix dan Advocate (bdk Katekismus no 969)

Rekan Penebus (Coredemptrix)

Gelar “Rekan Penebus” adalah sebuah istilah yang merujuk pada kerjasama yang unik dan intim dengan Putera ilahinya dalam menebus umat manusia. Gelar ini berakar dalam Kej 3:15 dimana Maria “dibayangkan secara profetis dalam janji tentang kejayaan atas ular” (LG 55). Ayat ini meramalkan karya penebusan ilahi yang dibawa oleh Yesus sebagai penyelamat dunia dengan kerjasama intim Bunda Penebus.

Kendati sifatnya yang lebih rendah (dari) dan bergantung (pada) hakikat penebusan ilahi Kristus, peran serta manusiawi Maria tetaplah menjadi sebuah peran serta yang istimewa dan mulia, peran serta yang seluruhnya bergantung pada jawaban “ya” nya yang bebas dan sakti dalam kata-katanya, “ Terjadilah padaku menurut perkataanmu” (Luk 1:38)

Pengantara Segala Rahmat

Maria disebut sebagai “Pengantara” (Katekismus no 969) karena segala rahmat berasal dari Kristus dan Kristus datang hanya melalui Maria oleh kuasa Roh Kudus.

Maria juga dikenal sebagai “Bunda Sekalian Umat Beriman Kristiani.” Gelar ini merujuk pada kata-kata Tuhan kita dari Salib kepada Maria dan Yohanes (Yoh 19:26-27). Pada saat menjelang wafatNya, Yesus menyerahkan Maria kepada Yohanes dan Yohanes kepada Maria. Yohanes mewakili Gereja di kaki Salib. Dengan demikian, kita semua diundang untuk menyambut Maria ke dalam rumah-rumah kita sebagai ibu kita.

Dalam Wahyu 12:17, ibu Penebus, juga dilukiskan sebagai ibu semua orang yang memelihara hukum-hukum allah dan berpegang pada kesaksian Yesus. Dalam sebuah keluarga, peran seorang ibu mutlak perlu. Demikian pun, peran Maria dalam artian ini mutlak perlu bagi tata keselamatan.

Maria, Pembela Kita

Lagu Salve Regina (Salam Ya Ratu) yang digubah pada abad ke 11, menyertakan gelar yang patut dihormati ini di dalamnya. Vatikan II melanjutkan praktik kuno ini dengan memohon kepada Maria di bawah gelar yang mengungkapkan perannya sebagai penolong dan pengantara bagi Umat Allah dalam masa-masa sulit: “ Oleh karena itu dalam Gereja, Santa Perawan Maria disapa (dengan gelar) Pembela…” (LG 62).

Maria tidak hanya menjadi pengantara rahmat-rahmat Allah bagi umat manusia sebagai Pengantara, tetapi ia juga menjadi pengantara permohonan-permohonan keluarga manusia kembali kepada Allah sebagai Pembela kita.

http://rohani.beranimaju.com/2009/10/peran-maria-dalam-keselamatan-kita/

No comments: