Sang akrobat lalu berhenti sejenak dan memperhatikan semua penontonnya, lalu bertanya; "Siapa di antara kalian merelakan diri agar saya pikul melewati balok besi ini?" Tak satupun di antara para penonton itu yang rela menerima tawaran tersebut. Semua tentu saja takut kalau-kalau suatu kefatalan terjadi maka mereka akan terjatuh. Dan bila sungguh terjadi demikian maka ajal mereka akan berakhir di balik balok besi tersebut.
Tiba-tiba seorang anak kecil secara amat berani menaiki tiang tersebut dan merelakan diri untuk dipikul sang akrobat melewati balok besi tersebut. Ketika ia berada di atas pundak sang akrobat, semua penonton menahan nafas. Semua mengatupkan tangan berdoa agar keduanya selamat. Ada pula di antara penonton tersebut yang memejamkan mata tak berani menonton.
Ketika adegan ini berakhir dan sang akrobat maupun anak kecil yang ada di pundaknya selamat tiba di seberang, ada orang datang bertanya kepada anak tersebut; "Mengapa anda begitu berani membiarkan dirimu berada dalam bahaya seperti itu?"
Sang anak kecil itu dengan penuh rasa bangga berkata; "Karena ia adalah ayahku. Bersama ayahku, aku tak akan pernah merasa takut, bahkan di tengah mara bahaya sekalipun."
KADANG KITA PERCAYA PADA SI AKROBAT ITU PASTI BAKAL BERHASIL SAMPAI DI SEBERANG, TAPI APA KITA MAU IKUT DI SAMPING DIA?? BEGITU DIA BERTANYA SEPERTI ITU, KEPERCAYAAN KITA ADALAH NOL BESAR.
No comments:
Post a Comment